Template by:
Free Blog Templates

Jumat, 06 November 2009

Satu Suara Iwan Fals untuk Hutan

Aksi Sosial Iwan Fals dalam upaya penyelamatan hutan
Share on Facebook

JAKARTA,Penyanyi gaek, Iwan Fals, bersuara untuk penyelamatan hutan. Apa katanya?

"Hari baru datang menjelang
Kehidupan terus berjalan
Pohon-pohon jadikan teman
Kehidupan agar tak berhenti
Buka hatimu, rentangkan tanganmu
Bumi luas terbentang
Satukan hati, tanam tak henti
Pohon untuk kehidupan
Alam lestari, hidup tak bakal berhenti
Sampai esok kiamat tiba
Tanam pohon jangan berhenti."

Petikan syair lagu "Pohon Kehidupan" itu dilantunkan Iwan dengan suara lantang, saat melakukan aksi sosial untuk penyelamatan hutan gambut yang terdapat di Semenanjung Kampar, Riau. Aksi sosial digelar di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/11) sore.

"Terkadang, ada kontradiksi kehidupan sehari-hari dengan ketika kita ingin bersahabat dengan alam," ungkap Iwan mengawali pengantar lagunya.

Dalam aksi sosial yang juga digawangi Greenpeace tersebut, Iwan menyanyikan empat lagu yang seluruhnya menyuarakan kepeduliannya akan alam, yaitu Ini Bukan Mimpi, Robot Bernyawa, Pohon Kehidupan dan Siram Tanam.

Aksi sosial ini menjadi awal dari konser bulanan Iwan Fals Band pada November 2009 ini. Konser bertajuk "Pohon Kehidupan" akan dilangsungkan Iwan pada 14 November 2009 mendatang, di kediamannya, Leuwinanggung, Bogor, Jawa Barat. Kenapa mengambil tema tentang alam?

"Kami ingin agar menjadi inspirasi pihak lain. Dan mudah-mudahan Presiden juga mendengar dan bisa menggagas aksi untuk bumi," ujar manajemen Iwan Fals, Kresnowati.

Dengan menyuarakan penyelamatan alam, khususnya hutan, Iwan Fals cs berharap bisa membangun kepedulian luas dari masyarakat untuk memerangi perusakan hutan. Hutan Gambut di Semenanjung Kampar sendiri merupakan daerah dengan gambut dalam dengan wilayah karbon stok terbesar. Hutan ini memiliki luas sekitar 700 ribu hektar yang berada di dua wilayah yakni Kabupaten Pelalawan dan Meranti. Namun, kelestarian Semenanjung Kampar ini semakin terancam dan diperkirakan 300 hektar hutan di kawasan itu telah beralih fungsi menjadi perkebunan akasia dan sawit.

"Suatu saat, sesekali saya ingin juga kesana untuk memberikan dukungan moral kepada warga setempat agar bersama-sama menjaga kelestarian hutan yang menjadi ekosistem hidup bersama," kata Iwan.

Rabu, 04 November 2009

Dinosaurus Lapis Baja Ditemukan

Share on Facebook
MONTANA,Sepasang suami istri paleontolog telah menemukan spesies baru dinosaurus yang hidup 112 juta tahun lalu di wilayah yang kini menjadi Montana. Uniknya, dinosaurus tersebut memiliki lapisan keras di kulitnya sehingga mirip kendaraan lapis baja.

Keduanya, Bill dan Kris Parsons, dari Buffalo Museum of Science, New York, menemukan tengkorak dino tersebut di lereng bukit di Montana tahun 1997. Mereka kemudian meneruskan pencarian dan penggalian hingga terkumpul fosil yang hampir lengkap, termasuk tengkorak dengan lapisan pelindungnya, potongan rusuk, tulang belakang, dan tulang kaki.

Hewan yang kemudian dinamai Tatankacephalus cooneyorum adalah sejenis ankylosaurus, dinosaurus pemakan tanaman yang tubuhnya ditutupi lapisan tulang. Lapisan itu mungkin berwarna, dan bahannya serupa kerapak kura-kura atau paruh burung.

"Mereka adalah dinosaurus besar yang berjalan dengan empat kaki dan berpelindung seperti tank Sherman," kata Bill Parsons tentang hewan yang panjangnya mencapai 4,5 hingga 6 meter itu.

Selain berlapis baja, dinosaurus ini dilengkapi juga dengan dua pasang tanduk lancip, satu di pipinya dan satu pasang lagi di sekitar matanya. Ia memiliki dua lapisan tebal di belakang kepala dan bagian yang keras di sekitar hidung.

Bill Parsons yakin, semasa hidupnya, T cooneyorum ditutupi ratusan atau ribuan keping lapisan keras, memiliki sirip keras di punggung, dan duri di bagian ekornya, serupa dengan ankylosaurus.

Untuk menghindari pemangsa, ankylosaurus mungkin merundukkan tubuhnya di tanah dan menarik kepalanya, sementara tanduk di kepalanya melindungi dari gigitan ke arah leher.

Adapun jenis yang ditemukan ini diduga merupakan jenis yang muncul setelah ankylosaurus yang lebih primitif dan ankylosaurus yang hadir kemudian dengan tanduk lebih besar dan bagian hidung lebih lengkung.

Rabu, 28 Oktober 2009

ASEAN Satukan Suara Hadapi Perubahan Iklim

Share on Facebook
Kepala negara maupun kepala pemerintahan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) menyatukan suara terkait isu perubahan iklim. Dirjen ASEAN Departemen Luar Negeri Djauhari Oratmangun yang ditemui di sela-sela rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-15 di Hua Hin, Thailand, Sabtu (24/10) malam mengatakan kesatuan sikap para pemimpin ASEAN ini telah dituangkan dalam "Pernyataan Bersama".

Dalam pernyataan bersama tersebut, ASEAN mengimbau pada negara-negara Annex 1 untuk segera menurunkan dengan tajam emisi gas rumah kacanya. Djauhari menuturkan bahwa dalam permasalahan perubahan iklim ini, negara-negara maju harus ikut dalam upaya menurunkan emisi karbon, demikian pula untuk negara-negara berkembang. Selain itu, ASEAN juga menyerukan pada negara-negara di kawasan untuk menjaga pantai dan lautnya dari kerusakan akibat efek negatif dari perubahan iklim.

Untuk menyukseskan Konferensi Iklim di Kopenhagen, November mendatang, negara-negara ASEAN juga telah berkomitmen lebih mempererat kerja sama antarnegara anggota dan negara mitra. Menurut Djauhari, menindaklanjuti pernyataan bersama ini, Menteri Lingkungan Hidup dari negara-negara anggota ASEAN untuk membahas masalah lingkungan. "Mereka akan bertemu pada Desember tahun ini di Singapura," katanya.

Selain dibahas dalam pertemuan tingkat kepala negara atau pemerintahan negara-negara ASEAN, masalah perubahan iklim ini juga dibahas dalam pertemuan ASEAN dengan Republik Korea dalam KTT ASEAN ke-15. Dalam pertemuan dengan negara-negara ASEAN tersebut, pemerintah Korea Selatan menyatakan mengalokasikan dana sebesar 100 juta dollar AS untuk mendukung ASEAN menghadapi perubahan iklim. Dana tersebut juga akan digunakan untuk pengelolaan air bersih.

Sementara itu lembaga penggiat lingkungan Greenpeace Asia Tenggara meminta pimpinan ASEAN untuk lebih memperhatikan masalah perubahan iklim. Menurut Manajer Kampanye Greenpeace Asia Tenggara Tara Buakamsri, penduduk ASEAN telah merasakan akibat dari perubahan iklim.

Menurut dia, negara-negara di ASEAN harus berkomitmen untuk menghentikan penggundulan hutan dan melaksanakan pembangunan yang rendah karbon, serta melaksanakan kesepakatan dalam Konferensi Kopenhagen yang akan dilaksanakan di akhir tahun 2009 ini.

Kamis, 22 Oktober 2009

Cacing Laut "Pengebom" Bercahaya


Share on Facebook

SAN DIEGO,

Ini bukan cacing biasa, tetapi cacing istimewa yang mengeluarkan cahaya warna-warni pada kedalaman laut lebih dari 3.500 meter.

Para peneliti dari Scripps Institution of Oceanography di Universitas California, San Diego, AS, menemukan keberadaannya ribuan kaki di bawah permukaan laut sisi barat dan timur laut Samudra Pasifik. Mereka menyebut kelompok cacing spesies baru Swima bombiviridis itu sebagai ”pengebom hijau”.

Bukan hanya tubuh yang bercahaya, tetapi bagian tubuh yang dilepaskannya pun hijau kemilau. Cacing berukuran 3/4 hingga 4 inci itu melepaskan bagian tubuhnya yang berwarna satu atau dua kali. Diameter bagian tubuh yang terlepas atau ”bom” itu antara 1-2 milimeter.

Para peneliti menginterpretasikannya sebagai mekanisme menghindari mangsa. Pasalnya, cacing-cacing itu langsung berenang menjauh seusai melepaskan ”bom”, yang bisa tergantikan lagi itu.

Ketua tim peneliti, Karen Osborn, menyatakan, cacing itu sebenarnya bukan binatang langka. Sering kali, melalui wahana bawah laut yang dikendalikan jarak jauh, mereka menemukan koloni serupa. Keunikannya, cara mengambil sampel di habitatnya itulah yang tidak mudah.

Kini tim peneliti memiliki sejumlah cacing di laboratorium. Salah satunya untuk mengetahui kandungan bahan kimia yang menghasilkan tubuh bercahaya.

Temuan itu, lanjut Osborn, menjelaskan seberapa banyak informasi yang dunia ketahui tentang organisme dan keanekaragaman laut dalam.

created by_Adex esperanzha


Kutub Bakal Tak Punya Es


Share on Facebook

Para peneliti meramalkan, Laut Artik (kutub) akan bebas es pada musim panas dalam satu dekade mendatang. Setelah musim semi berlalu, para peneliti kembali mengukur ketebalan es sepanjang 450 kilometer dengan rute menyeberangi Laut Beaufort. Mereka menemukan sebagian besar es sangat tipis.

Pemimpin ekspedisi dan pakar es lautan dari University of Cambridge, Peter Wadhams, mengatakan, pada musim semi tahun lalu rata-rata ketebalan es hanya 1,8 meter, menandakan usia lapisan itu sekitar satu tahun. Sementara itu, es yang sudah bertahun-tahun sekitar 3 meter.

Tipisnya lapisan tersebut menjadi indikasi penting kondisi memprihatinkan es di Laut Artik. ”Secara sederhana, es tipis itu akan sekejap hilang pada musim es mulai meleleh,” ujarnya. Angin dan arus laut dapat pula memecah es yang tipis itu. Es yang terpecah dan mengapung bebas akan mudah terdorong ke wilayah perairan yang lebih hangat dan mencair. Catlin Arctic Survey dan kelompok konservasi internasional WWF mendukung penemuan tersebut.

Situasi es di Artik tersebut sangat dipengaruhi iklim dan kondisi alam. Kondisi es di Laut Artik kerap pula dikaitkan dengan perubahan iklim dan pemanasan global.

Peneliti Australia Susun Atlas Burung di Indonesia

SALATIGA, - Peneliti biologi konservasi dari Universitas Charles Darwin Australia Dr Richard Noske berencana mengajak lembaga swadaya masyarakat dan peneliti Indonesia menyusun atlas burung di Indonesia mulai tahun depan. Atlas itu diharapkan menjadi basis data, sekaligus membangkitkan kepedulian konservasi burung berikut habitatnya

Selama ini di Indonesia belum ada atlas burung. Atlas itu antara lain berisi pemetaan persebaran burung, jenisnya. "Saya sudah berbicara dengan beberapa peneliti Indonesia untuk bersama-sama menyusunnya," kata Richard Noske saat memberi kuliah umum Tropical Bird di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, Senin (19/10).

Menurut dia, program itu akan dimulai pada tahun 2010 dengan proyek percontohan mengambil tempat di Pulau Jawa. Dalam bayangannya, atlas itu akan membagi Indonesia dalam enam subbagian, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua.

Setiap subbagian itu akan dibagi kembali sesuai karakteristiknya masing-masing. Dia memperkirakan penelitian ini membutuhkan waktu setidaknya 6 tahun dengan produk akhir atlas dalam bentuk cetak, serta bentuk online yang terus diperbaharui.


Senin, 05 Oktober 2009

24 Pulau di Indonesia Hilang, Ribuan Lainnya Terancam


Tercatat sebanyak 24 pulau kecil di Indonesia telah lenyap, baik akibat kejadian alam, maupun ulah manusia. Namun, itu belum seberapa. Yang lebih mengkhawatirkan, 2.000 pulau lain di Tanah Air juga terancam tenggelam akibat dampak pemanasan global. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI Freddy Numberi saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Widyatama (Utama) Bandung, Jumat (2/10). Acara kuliah umum ini dihadiri pula oleh Bupati Sorong Stepanus Malak dan civitas akademika Utama.

Freddy menyatakan, ke-24 pulau ini hilang akibat tsunami Aceh pada 2004, abrasi, dan kegiatan penambangan pasir yang tidak terkendali. Pulau-pulau ini di antaranya Pulau Gosong Sinjai di NAD akibat tsunami, Mioswekel di Papua akibat abrasi, dan Lereh di Kepulauan Riau akibat penambangan pasir. Pemanasan global, ucapnya, menjadi ancaman paling konkret dan berbahaya bagi pulau-pulau lain di Tanah Air.

Menurut analisis bersama Departemen Kelautan Perikanan RI dan PBB, pada tahun 2030, sekitar 2.000 pulau kecil di Indonesia akan lenyap. "Saya punya list-nya, tetapi tidak bisa diungkapkan di sini," ujarnya. Dikatakan Freddy, kenaikan permukaan laut bisa mencapai lebih dari 2 meter jika tidak ada penanganan serius dalam menghentikan laju pemanasan global.

Tidak hanya di pulau-pulau kecil, dalam simulasi dampak perubahan iklim, sebagian wilayah pesisir utara Jakarta akan tenggelam. "Bandara Soekarno-Hatta pun akan tenggelam jika tidak ada upaya serius mengurangi laju pemanasan global. Percaya sama saya, adik-adik sekalian kalau masih hidup di masa itu suatu hari akan mengingat omongan saya ini," ujarnya.

Ancaman tenggelamnya pulau akibat kenaikan permukaan laut, ucapnya, bukanlah isapan jempol. "Sekarang, telah betul-betul terjadi," ucapnya memberikan contoh negara Kepulauan Kiribati dan Tuvalu. "Presiden Kiribati telah meminta warga dunia untuk menampung warganya karena 'negeri' mereka telah hilang," tuturnya. Warga-warga dari negara yang berada di Samudra Pasifik ini telah ditampung di Australia dan Selandia Baru.

Share on Facebook


Jalur Padang-Bengkulu Putus


Hujan deras yang mengguyur Sumatera Barat, Minggu malam hingga Senin (5/10) siang, menyebabkan jalan lintas barat Sumatera jalur Padang-Bengkulu terputus di Kilometer 43, di Baruang-Baruang Belantai, Kabupaten Pesisir Selatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Barat Dody Ruswandi mengatakan, putusnya jalan di kawasan pesisir selatan itu karena badan jalan terban (ambles) digerus arus sungai sepanjang 30 meter. "Jalan alternatif tidak ada sehingga kini ratusan kendaraan antre, baik menuju Painan dan Bengkulu, maupun sebaliknya," katanya.

Menurut Dody, pihaknya sepanjang Senin sudah menurunkan petugas dan alat berat untuk langkah penanggulangan. Selasa besok akan diupayakan agar kendaraan bisa melewati jalan yang masih darurat. Sementara itu, badan jalan lintas tengah Sumatera jalur Padang-Solok yang putus di kawasan Panorama Sitinjau Lauik, Kota Padang, yang menyebabkan dua kendaraan tertimbun, sudah mulai pulih.

Dody mengingatkan pengendara agar berhati-hati jika hujan. Kawasan perbukitan rawan longsor, dan kawasan jalan pinggir sunggai rawan ambles. "Berhentilah melewati daerah rawan jika hujan lebat. Setelah mereda, silakan lanjutkan perjalanan," katanya.

Share on Facebook

Kenapa Gempa 7,6 SR di Laut Tak Memicu Tsunami?


Gempa di Provinsi Sumatra Barat pada Rabu (30/9) petang tidak memicu tsunami padahal termasuk sangat besar dengan kekuatan 7,6 SR dan di laut. Hal tersebut mungkin karena pusat gempa 71 km di bawah permukaan laut dalam tidak cukup kuat untuk mengangkat kulit bumi.

"Pada kedalaman tersebut gempa tidak cukup kuat untuk menimbulkan tsunami. Apabila terjadi gempa susulan, biasanya kekuatannya lebih kecil," demikian Kepala Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, R Sukhyar mengatakan di Jakarta, Rabu. .

Sebelumnya Pusat Peringatan Tsunami pacific (PTWC) melansir peringatan potensi tsunami untuk wilayah Sumatera bagian barat dan negara-negara Asia Selatan. Namun, peringatan tersebut dicabut satu jam kemudian. Sementara BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Menurut Sukhyar, gempa tersebut terjadi akibat pertemuan atau penunjaman lempeng tektonik Samudera Hindia di bawah lempeng Asia di pantai barat Sumatra. Gempa tektonik berkekuatan 7,6 pada skala Richter itu mengguncang Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu pukul 17.16 WIB.

Keterangan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa terjadi pada episentrum 0,84 Lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT), kira-kira 57 km barat laut Pariaman Provinsi Sumbar.

Gempa juga dirasakan di beberapa wilayah lain di Pulau Sumatra seperti Bengkulu, Medan, Pekanbaru, Aceh, Batam, bahkan hingga ke negara tetangga Singapura. Akibat gempa tersebut, warga panik berhamburan keluar gedung.
Share on Facebook

Selasa, 29 September 2009

Spesies Baru, Tikus Sepanjang Hampir Satu Meter

Beberapa ilmuwan dan pembuat film telah menemukan spesies baru tikus raksasa jauh di pedalaman hutan Papua Niugini, bersama dengan hewan lain yang selama ini tak pernah disaksikan.

Tikus berbulu tebal itu adalah pemakan sayuran. Tubuhnya sangat besar, dengan panjang 82 sentimeter dan berat 1,5 kilogram. Ukurannya membuat hewan tersebut termasuk spesies tikus yang paling besar dari yang pernah diketahui di seluruh dunia.

Hewan tersebut ditemukan tim ekspedisi yang membuat film untuk program BBC, Lost Land of the Volcano. Namun, tikus besar tersebut hanyalah satu dari puluhan hewan baru yang ditemukan di bawah gunung berapi Bosavi. Tim itu juga menemukan sejumlah laba-laba asing dan 20 spesies serangga.

"Yang menjadi pusat perhatian meliputi bunglon, satu katak bertaring, dan satu jenis ikan yang disebut ’Henamo Grunter’. Diberi nama demikian karena makhluk tersebut mengeluarkan suara mendengkur dari kantung udara saat berenang," kata Steve Greenwood, produser serial Lost Land of the Volcano. Adapun katak bertaring adalah satu-satunya dari 16 katak baru yang ditemukan.

Masuk ke pedalaman menuju tempat penemuan hewan-hewan tadi terbilang sulit. Tim tersebut menghabiskan waktu beberapa pekan untuk mendaki puncak setinggi 2.800 meter dengan bantuan pencari jejak lokal. Namun, begitu sampai di sana, sangat mudah untuk menemukan makhluk-makhluk tadi.
Share on Facebook

Minggu, 27 September 2009

Dr Zavos Mulai Kloning Manusia Tanam 14 Embrio di Empat Wanita

Share on Facebook
Panayiotis Zavos

Diam-diam, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, dr Panayiotis Zavos, mengkloning manusia. Kepada surat kabar Inggris, Independent, Zavos mengaku berhasil mengkloning 14 embrio manusia, 11 di antaranya sudah ditanam di rahim empat orang wanita.

Tidak diketahui di mana Zavos mekakukan kloning tersebut karena di Inggris, tempat ia tinggal, dan sejumlah negara, kloning manusia dilarang. Beberapa kemungkinan muncul tempat di mana Zavos melakukan kloning, antara lain di Timur Tengah atau di Amerika Serikat, tepatnya di Kentucky, lokasi kliniknya, atau Siprus tempat ia lahir.

Tapi empat pasien yang menjadi tempat penanaman sel hasil kloningnya disebutkan, tiga di antaranya wanita sudah menikah dan satu wanita lajang. Keempat wanita itu masing-masing dari Inggris, Amerika Serikat dan sebuah negara di Timur Tengah yang tidak disebutkan.

Namun, sejauh ini hasil kerja Dr Zavos belum membuahkan hasil karena keempat wanita itu belum kunjung hamil meski embrio sudah ditanam di rahim empat wanita tersebut.

“Saya memahami kenapa sejauh ini kami belum memperoleh kehamilan dari embrio yang sudah ditanam. Ini karena ada kondisi yang tidak ideal yang membuat itu tidak terjadi,” kata Dr Zavos. Ke depan, Zavos berencana berkolaborasi dengan Karl Illmensee yang sudah punya banyak pengalaman dengan proses kloning sejak 1980-an.

Untuk uji coba berikutnya, Zavos merekrut 10 pasangan muda untuk menjadi obyek uji coba berikutnya. “Banyak pasangan yang berminat untuk mencoba proses kloning ini di rahimnya,” ujarnya.

Zavos sudah menetapkan biaya untuk setiap orang yang ingin mengkloning. Biaya yang ditetapkan 45.000 dollar AS hingga 75.000 dollar AS atau sekitar Rp 492,3 juta sampai Rp 820,5 juta (kurs Rp 10.940).

Harian Independent menerbitkan berita itu setelah mendapatkan rekaman video hasil proses kloning yang dilakukan Zavos. Bayi hasil kerja Zavos diperkirakan akan lahir dalam beberapa waktu ke depan.

“Tidak ada keraguan dalam hal ini. Bayi hasil kloning akan muncul. Apabila kami meningkatkan usaha, kami akan mendapatkan bayi kloning dalam satu atau dua tahun. Tetapi kami belum tahu sampai sejauh mana peningkatan usaha yang kami dilakukan,” ujar Zavos seperti dilansir Independent.

Tindakan Dr Zavos tentu saja mendapat kecaman dari kalangan ilmuwan dan dianggap melawan etik kedokteran.

Manusia meninggal


Zavos melakukan hal yang berbeda dalam mengkloning manusia. Bila sebelumnya ilmuwan melakukannya dengan meletakkan embrio di tabung percobaan, Zavos langsung manaruhnya di rahim manusia.

Manusia yang dikloning Zavos adalah tiga orang yang sudah meninggal. Satu di antaranya adalah embrio seorang anak berusia 10 tahun bernama Cady. Anak tersebut meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Amerika Serikat. Sel darah Cady telah dibekukan dan dikirim ke Zavos. Orangtua Cady setuju dengan persyaratan yang ditentukan apabila kloning embrio anaknya bisa dilahirkan dengan selamat.

500 Hektar Hutan NTB Kritis

Share on Facebook
Sekitar 500 hektare areal hutan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam keadaan kritis akibat penebangan liar yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Hutan yang kritis itu berada di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan, sehingga sumber mata air di NTB berkurang drastis dari 700 sumber mata air kini tinggal sekitar 200 sumber mata air," kata Kepala Dinas Kehutanan NTB, Ir. Harina di Mataram, Sabtu (26/9).

Oleh karena itu, sejumlah daerah di NTB dikhawatirkan akan mengalami kekeringan, sehingga pemerintah dengan berbagai upaya terus mencegah kerusakan hutan sekaligus melakukan penghijauan.

"Pemerintah juga berupaya mencegah semakin berkurangnya sumber mata air dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat," katanya.

Sekarang, ada sekitar lima pengusaha yang akan melakukan investasi di bidang kehutanan dengan luas areal lebih dari 25.000 hektare, termasuk hutan tanaman industri.

Selain itu, kegiatan penambangan, terutama di aliran sungai juga dibatasi, karena sejumlah limbah tambang yang terbuang ke sungai membuat sungai menjadi dangkal dan airnya macet.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan penghijauan di berbagai kawasan hutan dan sabuk-sabuk hijau bendungan yang ada di NTB, dengan menanam berbagai jenis pohon yang banyak menyimpan air seperti pohon bunut atau beringin, guna memenuhi kebutuhan air bersih," katanya.

Air bersih marupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang mendesak, karena cakupan air bersih, terutama di pedesaan, hingga kini baru tersedia sekitar 30 persen, sementara di perkotaan layanan air bersih juga baru ada 60 persen.

"Layanan air bersih untuk perkotaan diambil dari berbagi sumber mata air seperti di Narmada dan hutan Suranadi, Lombok Barat berjarak sekitar 30 kilometer ke arah timur Mataram," katanya.

Sabtu, 26 September 2009

Es Greenland Mencair Lebih Cepat

Daratan es di Greenland merespons pemanasan global lebih cepat dari dugaan semula selama 10.000 tahun terakhir. Akibatnya, kenaikan temperatur pada abad ini bisa menyebabkan bongkah-bongkah es di sana mencair dengan laju yang mengkhawatirkan.

"Sangat mungkin kenaikan beberapa derajat celsius di Greenland akan menyebabkan hilangnya bongkah es masif dan naiknya permukaan air laut yang lebih besar dari perkiraan," demikian disebutkan dalam penelitian yang dipublikasikan minggu lalu di jurnal Nature.

Dataran es Greenland mengandung cukup air untuk menaikkan permukaan laut hingga tujuh meter. Bila es itu sampai mencair maka kota-kota dunia yang berada di pesisir akan tenggelam, dan ratusan juta orang terancam kehilangan tempat tinggal.

Sebelumnya, para peneliti yakin bahwa dua daratan es di Bumi—Greenland dan Antartika—akan tetap membeku hingga abad mendatang meski terjadi pemanasan global. Namun, perkembangan terakhir membuat mereka ragu karena melihat betapa cepatnya gletser mencair mengalir menuju lautan.


Share on Facebook

Jumat, 25 September 2009

Menara Condong Pisa Kehilangan Gelar Dunia

JERMAN - Keangkuhan menara condong Pisa di Itali sebagai menara termiring di dunia, ternyata berhasil dikalahkan oleh kemiringan bangunan sebuah menara gereja, di sebuah desa di Jerman.

Seperti dilansir Ananova, Selasa (6/11/2007), menara gereja di desa Suurhusen, Jerman itu diyakini sebagai bangunan termiring di dunia. Bahkan, sejak bulan Juni lalu, menara berarsitektur Eropa itu mendapat penghargaan resmi dari museum rekor dunia atau Guinness Book of Records.

Hal tersebut menyusul temuan data yang cukup mengejutkan dari pemerintah setempat. Kemiringan menara gereja di Suurhusen 5.19 derajat, jauh dibandingkan kemiringan menara Pisa yang hanya 3.97 derajat. "Ini rekor terbaru dunia," ujar Olaf Kuchenbecker, pencatat Guinness World Records di Hamburg.

Menara di Suurhusen itu sendiri berupa bangunan tua yang diperkirakan dibangun pada pertengahan abad 13. Namun ada penambahan tinggi sekira 90 kaki pada tahun 1450.

Menara tersebut dibangun dengan konstruksi kayu. Kombinasi kayu ek dan kondisi tanah yang lembab menyebabkan menara perlahan mengalami penambahan kemiringan setiap tahunnya. Sebab itu, sejak 1982, berbagai upaya untuk menahan penambahan derajat kemiringan pun dilakukan. Hasilnya, pada 1996, kemiringan menara gereja itu dinyatakan stabil.

Hingga kini, gereja condong itu masih difungsikan sebagai tempat ibadah dan objek wisata. Sementara itu, dana sumbangan para wisatawan yang berkunjung dimanfaatkan untuk melakukan pemeliharaan.

Selasa, 22 September 2009

Che Guevara, Simbol Perlawanan Anak Muda Sepanjang Masa
















Siapa yang tak kenal dengan tokoh yang wajahnya selalu terpampang di mana-mana ini: di buku, poster, t-shirt, topi, pin, dan pernak-pernik lainnya. Wajah tampan, rambut gondrong dengan topi baretnya rasanya telah menjadi milik semua orang. Dialah Che Guevara: politisi, penulis, gerilyawan, dan ikon perlawanan anak muda sepanjang masa. Sejak muda, Che memang telah tergerak untuk memerangi kemiskinan, melawan monopoli kapitalis, neokolonialisme dan imperialisme di negerinya.

Sejak kematiannya pada 1967, Ernesto “Che” Guevara telah menjadi ikon dan figur dengan citra sangat terkenal di dunia. Kenyataannya, walaupun gambar Che terpampang di sana-sini, banyak orang yang tidak mengetahui siapa sebenarnya Che Guevara. Buku yang berjudul Che: A Graphic karya Spain Rodriguez ini mengisahkan sepak terjang Che Guevara dalam bentuk komik, yang digambar dan ditulis berdasarkan riset sehingga memberi napas baru pada sejarah dan perjuangan Che.

Buku ini menyoroti kehidupan Che dan pengalaman yang membentuk karakternya. Dari perjalanan naik sepeda motor ke Amerika Latin, saat menduduki posisi penting sebagai pimpinan di gerakan revolusioner Fidel Castro, perjalanan di Afrika, keterlibatan dengan pemberontakan di Bolivia yang berujung pada kematiannya, hingga warisan luar biasa yang ia tinggalkan untuk dunia.

Kini, masyarakat (baca: anak muda) diingatkan kembali tentang perjuangannya lewat film Che Guevara yang mulai tayang 18 Februari 2009. Hidup Che Guevara memang sudah diabadikan dalam puluhan film. Salah satunya dibintangi Eduardo Noriega.

Che Guevara adalah seorang pejuang revolusi di Kuba, yang kiprahnya sudah melegenda sehingga menjadi inspirasi banyak orang. Kisah hidup tokoh yang sebenarnya berprofesi sebagai dokter spesialis kulit ini sudah banyak diangkat ke layar lebar oleh berbagai sutradara dan aktor ternama.

Kalau Anda ingin tahu seperti apa perjuangan Che, bagaimana dia dikenal oleh orang-orang dekatnya, dan kenapa dia bisa melegenda, nonton film tentang Che pastinya jadi pilihan paling benar. Salah satunya adalah Che Guevara, film yang dibuat tahun 2005 oleh sutradara Josh Evans. Ditambah baca bukunya, Che: Biografi Grafis, pasti dijamin tambah asyik.

Eduardo Noriega, aktor yang dikenal lewat film Transsiberian dan Vantage Point, dipilih sebagai aktor yang menghidupkan kembali peran Che di layar lebar. Secara garis besar, film ini menggambarkan kehidupan Che yang tanpa rasa takut, sampai kematiannya tahun 1967 di pegunungan Bolivia.

Jadi, silakan Anda baca bukunya dan tonton filmnya.



Share










Gajah 'Berbulu' Panda di Thailand


BANGKOK - Siapa tak gemas melihat panda dengan bulunya yang berwarna khas hitam dan putih. Namun apa jadinya jika gajah memiliki warna tubuh seperti panda?

Di Thailand, tubuh tiga ekor gajah dicat menyerupai warna bulu panda. Walhasil, binatang jumbo itu terlihat lucu dan menggemaskan. Demikian seperti dikutip dari The Sun, Minggu (28/6/2009).

Ketiganya pun ditampilkan pada sebuah parade gajah di kamp gajah Ayutthaya di Bangkok, dalam rangka memperingati kelahiran seekor panda di sebuah kebun binatang lokal.

Share

Sabtu, 19 September 2009

Manfaat Warna Buah dan Sayuran

BUAH dan sayuran dengan warna-warna yang menggoda tak hanya enak dijadikan camilan sehat. Namun, warna-warma buah pun memiliki kandungan penting untuk kesehatan. Apa saja?


  • Buah warna jingga


Contohnya buah melon jingga, pepaya, dan jeruk. Zat yang terkandung: betakaroten untuk mencegah penuaan sel (radikal bebas).

Betakaroten dalam tubuh berubah menjadi vitamin A untuk kekebalan tubuh. Vitamin A bagus untuk kesehatan mata.

Buah warna merah

Contohnya stroberi, tomat, jambu biji merah, dan semangka. Zat yang terkandung: antosianin untuk mencegah infeksi dan kanker kantung kemih. Juga zat likopen untuk menghambat kemunduran fungsi fisik dan mental, mencegah pikun, serta bermacammacam kanker.

  • Sayur warna merah


Contohnya terung, kol merah, dan bayam merah. Zat yang terkandung: pigmen merahnya mengandung flavonoid sebagai antikanker. Warna merah pada kol merah mengandung fitokimia dan vitamin C dua kali lebih banyak dari kol putih.

Buah warna kuning

Contohnya belimbing, nanas, dan pisang. Buah berwarna kuning kaya akan kalium, unsur nutrisi yang sangat bermanfaat untuk mencegah stroke dan jantung koroner. Sedangkan jenis sayuran yang berwarna kuning diyakini ampuh memerangi katarak, serangan jantung, dan stroke.

  • Warna buah hijau


Contohnya melon, alpukat, dan anggur hijau. Buah berwarna hijau banyak mengandung asam alegat yang ampuh menggempur berbagai bibit sel kanker. Asam alegat membantu menormalkan tekanan darah, sedangkan sayuran berwarna hijau banyak mengandung vitamin C dan B kompleks.

Selain itu, juga besar kandungan zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, betakaroten, dan seratnya. Kekurangan sayuran berwarna hijau menyebabkan kulit jadi kasar dan bersisik. Contoh sayur berwarna hijau adalah bayam, sawi, brokoli, dan daun singkong.
Share

Obama Sebut Kanye West sebagai Orang Tolol

Obama Sebut Kanye West sebagai Orang Tolol Tindakan penyanyi rap Kanye West yang tidak terpuji di acara MTV Video Music Award, mendapat perhatian Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.

Xbox 360 Bantu Telaah Penyakit Jantung

LONDON - Game besutan Microsoft, Xbox 360 milik Sony tak hanya sekedar perangkat game biasa. Setelah dianalisa dan dikembangkan lebih spesifik, keduanya digunakan sebagai perangkat analisa medis yang membantu menelaah penyakit jantung.

Teknologi "permak" perangkat game menjadi alat bantu di bidang kesehatan kini sering dilakukan oleh para ilmuwan. Sebelumnya Wii besutan Nintendo pun pernah dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai alat terapi pengobatan.
Kini, para ilmuwan dari University of Warwick memanfaatkan kekuatan game konsol Xbox 360 untuk menampilkan suatu model ilmiah kompleks.
Seperti dilansir Telegraph, Rabu (16/9/2009), Dr Simon Scarle menggunakan Graphical Processing Unit (GPU) pada Xbox 360 untuk meniru bagaimana sinyal elektrik dipancarkan melalui sel jantung yang rusak.
Chip pada game dapat menampilkan proses paralel pada fraksi yang ditujukan pada sistem cluster atau jaringan komputer.
"Silang menyilang antara fungsi game dengan model ilmiah sudah pernah terjadi sebelumnya. Namun sepertinya, teknologi ini adalah pertamakalinya Xbox digunakan dalam proses paralel, bahkan pada satu chip tunggal," kata Scarle.
Scarle menyebutkan, sangat mungkin menggunakan internet untuk menghubungkan Xbox agar bisa menampilkan teknik yang lebih hebat.

Share

Tikus Raksasa Ditemukan

LONDON - Ilmuwan menemukan sebuah spesies baru tikus raksasa di hutan hujan terpencil di Papua Nugini. Berukuran 82 sentimeter (32,2 inchi) dari hidung hingga ekor dan memiliki berat 1,5 kilogram (3,3 pound), spesies itu diyakini sebagai salah satu tikus terbesar yang pernah ditemukan.

Ditulis CNN, Selasa (8/9/2009), penemuan itu dicapai tim dari BBC Natural History Unit di kawah Gunung Bosavi, sebuah gunung api yang telah mati di Provinsi Dataran Tinggi Selatan.

"Ini adalah salah satu tikus terbesar di dunia. Ini benar-benar seekor tikus, jenis yang sama yang anda temukan di kota," kata Kristofer Helgen, seorang biolog dari Smithsonian National Museum of Natural History, yang menjadi bagian dalam tim.

Pemeriksaan awal terhadap tikus, yang sementara ini disebut sebagai tikus berbulu Bosavi, menunjukkan ia termasuk jenis Mallomys, semacam pengerat dalam famili muridae yang merupakan spesies hewan pengerat terbesar.

Pada 2007, sebuah spesies yang serupa ditemukan di Pegunungan Foja di Mamberamo Basin, Papua Nugini.

Tim ilmuwan yang menemukan tikus raksasa itu terdiri dari para pakar kelelawar, burung, mamalia, dan reptil yang juga menemukan sejumlah spesies baru.

George McGavin, seorang Research Associate pada Oxford University Museum of Natural History dan Departemen Ilmu Hewan Oxford University mengatakan, sulit memastikan berapa tepatnya spesies baru yang ditemukan.

"Tapi jumlahnya lebih dari 30," akunya.

Hidup banyak mengalami perubahan. Perubahan bukan berarti metamorfosis, tapi banyak mengalami maju & mundurnya tingkat taraf kehidupan.
Banyak anak muda di jaman sekarang yang hidupnya kurang merasakan kasih sayang dari kedua orang tua.
Akibat dari kurangnya perhatian ke-2 orang tua banyak remaja-remaja yang melakukan praktik pergaulan bebas, sex, ngedrug dan lain sebagainya.
Dari itu hendaknya disela-sela waktu senggang, saat istirahat kerja, ataupun waktu-waktu lainnya, orang tua harus memberikan perhatian kepada anak-anaknya. Supaya ia kelak meenjadi generasi penerus bangsa yang mempunyai tingkat intelektualitas yang tinggi dan santun kepada masyarakat sekitarnya. Dan bisa menjadi contoh untuk orang lain.

Pohon Bisa Hasilkan Energi Listrik




WASHINGTON - Belum banyak orang yang tahu, sebuah pohon memiliki energi yang cukup untuk menghasilkan listrik.

Studi yang dilakukan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan bahwa pohon bisa menghasilkan energi listrik sebesar 200 millivolt. Caranya adalah dengan menggunakan dua logam elektroda. Satu elektroda ditempatkan pada pohon sementara lainnya diletakkan di sekeliling tanah.

Thaindian News
, Jumat (18/9/2009) melansir, cara kerja menghasilkan listrik dari pohon ini hampir sama dengan percobaan membuat baterai dari lemon atau kentang. Untuk menghasilkan arus listrik dari lemon dan kentang, kita harus menciptakan reaksi diantara makanan itu dan dua logam yang berbeda.

Salah satu tim studi, Carlton Himes dari University of Washington, rela menghabiskan waktu selama musim panas untuk menganalisa bermacam pepohonan. Himes menempelkan paku pada pohon-pohon tersebut dan menyambungkannya ke alat pengukur tegangan listrik atau voltmeter. Dalam percobaanya itu, dia menemukan bahwa pohon berdaun lebar menghasilkan voltase yang tetap sampai beberapa ratus milivolt.

Setelah itu dengan menambahkan satu alat khusus yang berfungsi sebagai pengubah pendorong voltase, Himes dan timnya berhasil memperoleh energi listrik sebesar 1,1 volt. Menurut mereka, energi sebesar ini cukup untuk menjalankan sensor tenaga rendah.

"Namun demikian, energi listrik yang dihasilkan pohon tidak bisa digunakan untuk menjalankan semua perkakas elektronik. Karena perangkat elektronik umumnya tidak ditenagai oleh listrik jenis seperti ini," kata peneliti lainnya, Babak Parviz.

Parviz menambahkan bahwa energi listrik yang dihasilkan pohon tidak bisa menggantikan energi yang dihasilkan matahari untuk menjalankan sebagian besar aplikasi. Namun menurutnya, sistem seperti ini dapat dipertimbangkan sebagai cara alternatif dalam menghasilkan tenaga listrik untuk sensor pohon yang membantu mendeteksi kondisi lingkungan hidup atau kebakaran hutan.

Planet Berbatu Pertama di Luar Tata Surya Ditemukan


WASHINGTON - Penemuan terbaru di dunia sains ini akan membuka jalan menuju pemahaman yang lebih luas tentang pengetahuan mengenai tata surya. Ilmuwan baru saja menemukan sebuah planet berbatu pertama di luar tata surya Bumi.

"Ini adalah penemuan pertama keberadaan planet berbatu di luar sistem tata surya kita," kata astronom Artie Hatze yang dikutip dari CNN, Kamis (17/9/2009).

Planet yang dinamakan CoRoT-7b ini pertama kali diketahui keberadaanya melalui satelit CoRoT, sebuah teleskop berukuran 30 cm yang diluncurkan oleh European Space Agency pada awal 2008. Misi CoRoT ini memang dikhususkan untuk mencari planet berbatu di luar sistem tata surya kita.

Namun butuh waktu satu bulan melakukan observasi untuk menentukan bahwa planet tersebut memiliki komposisi mirip dengan Bumi.

Menurut Hatze, ciri-ciri fisik planet ini sangat berbeda dengan planet lain seperti Jupiter dan Saturnus yang penuh dengan gas. Komposisi planet tersebut kemungkinan besar mirip dengan Bumi, namun lingkungan kawasan planet tersebut lebih nampak bagaikan neraka.

Diperkirakan temperatur suhu disana berkisar diatas 3.600 derajat Fahrenheit atau setara dengan 2.000 derajat Celsius pada siang hari. Sementara jika malam tiba, suhunya berada pada -328 derajat Fahrenheit atau -200 derajat Celsius.

Hatzes menjelaskan, salah satu sisi dari bagian tubuh planet tersebut selalu menghadap matahari sementara sisi lainnya cenderung menjauhi matahari. Sisi yang menghadap matahari kemungkinan nampak mencair sedangkan sisi lainnya bisa jadi mengandung es yang berasal dari air yang membeku andaikan di planet tersebut terdapat air.

Mereka kemudian dibantu oleh fakta bahwa CoRoT-7b relatif dekat dengan Bumi dengan jarak sekira 500 tahun cahaya dalam peta bintang Monoceros, Unicorn. CoRoT-7b pun kemudian disebut sebagai planet terkecil yang pernah ditemukan di luar sistem tata surya Bumi. (rah)

Noordin Tewas, Polisi Terus Lacak DPO Teroris


JAKARTA - Kepolisian akan terus melacak keberadaan teroris yang masih diburu oleh tim antiteror Mabes Polri, di antaranya Syaefuddin Zuhri, Dulmatin, dan Umar Patek yang merupakan DPO teroris di sejumlah aksi pengemboman di Indonesia.

Saat ditanyakan usaha lanjutan kepolisian dalam menggembosi jaringan terorisme di Indonesia, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengatakan, akan terus mengantisipasi dan memberantas tuntas hingga ke akar terbawah.

"Saya Kadiv Humas, jadi tidak tahu yang ada di lapangan. Yang paling tahu ya Bareskrim, Densus. Yang jelas itu sudah pasti menjadi atensi salah satu sasaran bahwa itu diantisipasi sejak sekarang," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam penggeberakan ditemukan 200 kg bahan peledak dan senjata. Bahan peledak tersebut terdiri dari black powder, potasium yang kebetulan jenisnya mirip dengan yang ditemukan di penyergapan bom Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat lalu.(lsi)

Lencana Facebook