Template by:
Free Blog Templates

Jumat, 06 November 2009

Satu Suara Iwan Fals untuk Hutan

Aksi Sosial Iwan Fals dalam upaya penyelamatan hutan
Share on Facebook

JAKARTA,Penyanyi gaek, Iwan Fals, bersuara untuk penyelamatan hutan. Apa katanya?

"Hari baru datang menjelang
Kehidupan terus berjalan
Pohon-pohon jadikan teman
Kehidupan agar tak berhenti
Buka hatimu, rentangkan tanganmu
Bumi luas terbentang
Satukan hati, tanam tak henti
Pohon untuk kehidupan
Alam lestari, hidup tak bakal berhenti
Sampai esok kiamat tiba
Tanam pohon jangan berhenti."

Petikan syair lagu "Pohon Kehidupan" itu dilantunkan Iwan dengan suara lantang, saat melakukan aksi sosial untuk penyelamatan hutan gambut yang terdapat di Semenanjung Kampar, Riau. Aksi sosial digelar di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/11) sore.

"Terkadang, ada kontradiksi kehidupan sehari-hari dengan ketika kita ingin bersahabat dengan alam," ungkap Iwan mengawali pengantar lagunya.

Dalam aksi sosial yang juga digawangi Greenpeace tersebut, Iwan menyanyikan empat lagu yang seluruhnya menyuarakan kepeduliannya akan alam, yaitu Ini Bukan Mimpi, Robot Bernyawa, Pohon Kehidupan dan Siram Tanam.

Aksi sosial ini menjadi awal dari konser bulanan Iwan Fals Band pada November 2009 ini. Konser bertajuk "Pohon Kehidupan" akan dilangsungkan Iwan pada 14 November 2009 mendatang, di kediamannya, Leuwinanggung, Bogor, Jawa Barat. Kenapa mengambil tema tentang alam?

"Kami ingin agar menjadi inspirasi pihak lain. Dan mudah-mudahan Presiden juga mendengar dan bisa menggagas aksi untuk bumi," ujar manajemen Iwan Fals, Kresnowati.

Dengan menyuarakan penyelamatan alam, khususnya hutan, Iwan Fals cs berharap bisa membangun kepedulian luas dari masyarakat untuk memerangi perusakan hutan. Hutan Gambut di Semenanjung Kampar sendiri merupakan daerah dengan gambut dalam dengan wilayah karbon stok terbesar. Hutan ini memiliki luas sekitar 700 ribu hektar yang berada di dua wilayah yakni Kabupaten Pelalawan dan Meranti. Namun, kelestarian Semenanjung Kampar ini semakin terancam dan diperkirakan 300 hektar hutan di kawasan itu telah beralih fungsi menjadi perkebunan akasia dan sawit.

"Suatu saat, sesekali saya ingin juga kesana untuk memberikan dukungan moral kepada warga setempat agar bersama-sama menjaga kelestarian hutan yang menjadi ekosistem hidup bersama," kata Iwan.

Rabu, 04 November 2009

Dinosaurus Lapis Baja Ditemukan

Share on Facebook
MONTANA,Sepasang suami istri paleontolog telah menemukan spesies baru dinosaurus yang hidup 112 juta tahun lalu di wilayah yang kini menjadi Montana. Uniknya, dinosaurus tersebut memiliki lapisan keras di kulitnya sehingga mirip kendaraan lapis baja.

Keduanya, Bill dan Kris Parsons, dari Buffalo Museum of Science, New York, menemukan tengkorak dino tersebut di lereng bukit di Montana tahun 1997. Mereka kemudian meneruskan pencarian dan penggalian hingga terkumpul fosil yang hampir lengkap, termasuk tengkorak dengan lapisan pelindungnya, potongan rusuk, tulang belakang, dan tulang kaki.

Hewan yang kemudian dinamai Tatankacephalus cooneyorum adalah sejenis ankylosaurus, dinosaurus pemakan tanaman yang tubuhnya ditutupi lapisan tulang. Lapisan itu mungkin berwarna, dan bahannya serupa kerapak kura-kura atau paruh burung.

"Mereka adalah dinosaurus besar yang berjalan dengan empat kaki dan berpelindung seperti tank Sherman," kata Bill Parsons tentang hewan yang panjangnya mencapai 4,5 hingga 6 meter itu.

Selain berlapis baja, dinosaurus ini dilengkapi juga dengan dua pasang tanduk lancip, satu di pipinya dan satu pasang lagi di sekitar matanya. Ia memiliki dua lapisan tebal di belakang kepala dan bagian yang keras di sekitar hidung.

Bill Parsons yakin, semasa hidupnya, T cooneyorum ditutupi ratusan atau ribuan keping lapisan keras, memiliki sirip keras di punggung, dan duri di bagian ekornya, serupa dengan ankylosaurus.

Untuk menghindari pemangsa, ankylosaurus mungkin merundukkan tubuhnya di tanah dan menarik kepalanya, sementara tanduk di kepalanya melindungi dari gigitan ke arah leher.

Adapun jenis yang ditemukan ini diduga merupakan jenis yang muncul setelah ankylosaurus yang lebih primitif dan ankylosaurus yang hadir kemudian dengan tanduk lebih besar dan bagian hidung lebih lengkung.

Lencana Facebook